Sunday, May 16, 2010

SURAT DAN SMS BERANTAI HARAM!!

SURAT DAN SMS BERANTAI ADALAH HARAM!!

SEBARKAN........

Fatwa oleh Majlis Fatwa Kebangsaan 1978

KHURAFAT DAN BOLEH MENJATUHKAN MURTAD

Majlis Fatwa Kebangsaan 1978 mengesahkan surat ini ditulis oleh paderi-paderi biara Blessings of St Antonio, Texas, USA pada tahun 1974/75 untuk mengelirukan umat Islam. Penulis asal surat ini ialah mendiang Father Francis Jose de Villa, seorang paderi Katolik dari Argentina berketurunan Arab-Syria (bekas penganut Islam, nama asalnya Mohamed Elias Skanbeg). Dia pernah bertugas di Instituto Sacristo Convocione Reliogioso di Brindisi, Itali sebagai mubaligh Katolik antara tahun 1966-1968di bawah Cardinal Agostino Casaroli. Father de Villa meninggal dunia pada tahun 1980 di Texas dalam usia 54 tahun.

Menurut Allahyarham Sayyed Mohamed Raisuddin Al-Hashimi Al-Quraisy, penjaga makam Rasulullah SAW di Madinah antara tahun 1967- hingga 1979, tidak ada penjaga makam bernama Sheik Ahmad antara tahun 1881 hingga 1979. Penjaga makam di Madinah ialah:

Sayyed Turki Abu Mohamed Abdul Razaque Al-Hashimi Al-Quraisy (1881-meninggal dunia 1932),
anaknya Sayyed Hashim Abu Faisal Abdul Jalil Al-Hashimi Al-Quraisy (1932-meninggal dunia 1934),
adiknya Sayyed Abdul Karim Mutawwi Al-Hashimi Al-Quraisy (1934-bersara 1966) dan
anak saudaranya Sayyed Mohamed Raisuddin bin Mohamed bin Abdul Razaque Al- Hashimi Al-Quraisyi (1967-meninggal dunia 1979).
Bekas menteri besar Perak Allahyarham Tan Sri Mohamed Ghazali Jawi bertaubat dan mengucap kalimah syahadat sekali lagi di hadapan Kadi Daerah Kinta pada tahun 1976 setelah beliau mengaku pernah menerima dan mengirim surat ini kepada dua puluh orang kawannya. Peristiwa ini berlaku tidak lama sebelum beliau meninggal dunia. Bekas Kadi Daerah Kinta meminta beliau mengucap semula kerana bimbang beliau telah gugur syahadah (murtad).

Allahyarham Datuk Shafawi Mufti Selangor mengisytiharkan bagi pihak Majlis Fatwa Kebangsaan bahawa barang siapa dengan sengaja menyebarkan risalah ini adalah "melakukan syirik dan tidak mustahil jatuh murtad melainkan dia bertaubat dan menarik balik perbuatannya itu terhadap sesiapa yang telahpun dikirimkan risalah ini". (Surat Keputusan Majlis Fatwa Kebangsaan Malaysia Bil.7/78/I).

Keputusan ini diiktiraf oleh Majlis Raja-raja Melayu dalam mesyuaratnya di Pekan pada 16 Oktober 1978, dipengerusikan oleh Almarhum Sultan Idris Shah, Perak.

Menurut Majlis Fatwa Kebangsaan 1978, menyebar surat ini "termasuk dalam menyekutukan Allah S.W.T. dengan syirik yang amat besar (shirk-i-kubra) serta mempermainkan Rasulullah S.A.W. serta menyebar dengan niat tidak baik kekeliruan dan muslihat di kalangan umat Islam.". Lagipun,"surat ini menggambarkan pembohongan yang amat besar terhadap junjungan besar Nabi Muhammad S.A.W. serta ajaran baginda kerana menggambarkan SHEIK AHMAD sebagai perawi hadith sesudah kewafatan baginda".

Allahyarham Datuk Sheik-ul-Islam Mufti Kedah dalam Risalat Al-Aman 1983/Bil 8, surat ini "paling kurang menimbulkan syirik kecil dan murtad secara tidak sengaja terkeluar dari Islam, serta syirik yang besar jika sengaja maka taubatnya tidak sah melainkan dibuat dengan sesungguhnya. Adapun jika seseorang itu menyalin surat ini kepada umat Islam lain, jatuhlah hukum ke atasnya mentablighkan perkara syirik dan khurafat. Sesungguhnya ulamak sependapat perbuatan itu sungguh besar syiriknya dan boleh mengakibatkan murtad walaupun tanpa sadar si-pengirim."

Wassalam

sumber : http://www.darulkautsar.com/pemurnianaqidah/umum/suratberantai.htm

WASIAT PALSU SYEKH AHMAD

Dr. Yusuf Qardhawi

PERTANYAAN:

Pada suatu saat secara kebetulan saya menerima sepucuk surat
dan setelah saya baca, saya merasa bingung mengenai isinya.
Karena itu, saya mohon kesediaan Ustaz untuk menjelaskan
isi surat tersebut, apakah benar atau tidak.

Surat tersebut ditandatangani oleh seorang fa'il khair
(pembuat kebaikan, dermawan) yang berisi wasiat Syekh Ahmad,
juru kunci makam (kubur) Rasulullah saw., yang ditujukan
kepada segenap kaum muslimin di dunia timur maupun barat.
Juga berisi macam-macam nasihat.

Pada bagian akhir surat tersebut dikatakan, "Di Bombay
terdapat seseorang yang memperbanyak surat tersebut dan
membagi-bagikannya kepada tiga puluh orang, lalu Allah
memberikannya rezeki sebanyak dua puluh lima ribu rupiah;
ada pula yang membagi-bagikannya lalu ia mendapat rezeki
dari Allah sebanyak enam ribu rupiah. Sebaliknya, ada pula
orang yang mendustakan wasiat tersebut, sehingga anaknya
meninggal dunia pada hari itu."

Dalam surat tersebut dikatakan bahwa orang yang telah
memperoleh dan membaca wasiat itu tetapi tidak
menyebarkannya kepada orang lain, akan ditimpa musibah
besar.

Bagaimanakah pendapat Ustaz mengenai masalah tersebut?
Apakah benar atau tidak?


JAWABAN:

Memang ramai orang yang bertanya tentang wasiat tersebut. Dan
sebenarnya kemunculan surat wasiat ini bukan saja baru-baru
ini, tetapi saya telah melihatnya sejak puluhan tahun lalu.
Surat tersebut dinisbatkan kepada seorang lelaki yang
terkenal dengan sebutan Syekh Ahmad, juru kunci makam
Rasulullah saw.

Untuk memastikan kebenaran berita yang disampaikan dalam
surat tersebut, saya pernah menanyakan kepada
orang-orang di Madinah dan di Hijaz. Saya mencari informasi
mengenai orang yang disebut Syekh Ahmad itu beserta
aktivitasnya. Dari informasi yang didapat, ternyata tidak
ada seorang pun di Madinah yang pernah melihat dan mendengar
berita mengenai Syekh Ahmad ini. Tetapi sayangnya, wasiat
yang menyedihkan itu telah tersebar luas di negara-negara umat
Islam.

Wasiat tersebut dengan segala isinya tidak ada arti dan
nilainya sama sekali dalam pandangan agama. Di antara isi
wasiat yang diasaskan pada pendapat Syeikh Ahmad yang katanya
bermimpi bertemu Nabi saw. itu ialah tentang telah dekatnya
hari kiamat.

Masalah berita kedekatan kiamat ini sebenarnya tidak perlu
mengikuti pendapat Syeikh Ahmad atau Syeikh Umar, karena Al
Qur'an telah mengatakan dengan jelas:

"... boleh jadi hari kebangkitan itu sudah dekat
waktunya." (Al Ahzab: 63)

Begitu pula Nabi saw. telah bersabda:

"Aku dan hari kiamat diutus (secara berdekatan)
seperti ini. Beliau (mengatakan demikian) sambil
memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari
tengahnya." (Muttafaq 'alaih dari hadits Anas dan
Sahl bin Sa'ad)

Hal lain dari isi wasiat itu ialah bahwa kaum wanita
sekarang sudah banyak yang keluar rumah, dan banyak yang
telah menyimpang dari agama. Masalah ini pun sebenarnya
tidak perlu mengambil sumber dari mimpi-mimpi, karena kita
sudah mempunyai kitab Allah dan sunnah Rasul yang sudah
memuaskan untuk dijadikan pedoman. Allah berfirman:

"... Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu
agamamu, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku atas kamu,
dan telah Kuridhai Islam menjadi agamamu ..." (Al
Maa'idah: 3)

Orang yang beranggapan bahwa Din Islam yang telah
disempurnakan Allah ini masih memerlukan keterangan yang
diwasiatkan oleh orang yang tidak dikenal itu, berarti dia
meragukan kesempurnaan dan kelengkapan Dinul Islam. Islam
telah sempurna dan telah lengkap, tidak memerlukan wasiat
apa pun.

Isi wasiat tersebut jelas
memperlihatkan kebohongan dan kepalsuan wasiat tersebut.
Sebab, pewasiat telah mengancam dan menakut-nakuti orang
yang tidak mau menyebarluaskannya bahwa ia akan mendapat
musibah dan kesusahan, anaknya akan mati, dan hartanya akan
habis. Hal ini tidak pernah dikatakan oleh seorang manusia
pun (yang normal pikirannya), terhadap kitab Allah dan
Sunnah Rasul-Nya. Tidak ada perintah bahwa orang yang
membaca Al Qur'an harus menulisnya setelah itu kemudian
menyebarluaskannya kepada orang lain; dan jika tidak, akan
terkena musibah. Begitu pula tidak ada perintah bahwa orang
yang membaca Shahih Bukhari harus menulisnya dan
menyebarluaskannya kepada khalayak ramai, sebab kalau tidak,
akan tertimpa musibah.

Kalau Al Qur'an dan Sunnah Rasul saja tidak begitu, maka
bagaimana dengan wasiat yang penuh khurafat itu? Ini
merupakan sesuatu yang tidak mungkin dibenarkan oleh akal
orang muslim yang memahami Islam dengan baik dan benar.

Kemudian dalam wasiat tersebut dikatakan bahwa si Fulan di
negeri ini dan ini karena telah menyebarluaskan wasiat
tersebut ia mendapat rezeki sekian puluh ribu ringgit. Semua
itu merupakan khurafat dan penyesatan terhadap umat Islam
dari jalan yang benar dan dari mengikuti Sunnah serta
peraturan Allah terhadap alam semesta.

Untuk memperoleh rezeki, ada sebab-sebabnya, ada jalan dan
aturannya. Adapun bersandar kepada khayalan dan khurafat
seperti dalam wasiat itu adalah merupakan usaha untuk
menyesatkan dan meyelewengkan akal pikiran umat Islam.

Kita perlu menjaga dan mengawasi kaum muslimin agar tidak
membenarkan dan percaya kepada khurafat seperti ini dan agar
tidak mempunyai anggapan bahwa orang yang menyebarluaskan
wasiat palsu tersebut akan mendapat syafaat dari Nabi saw.
sebagaimana yang dikatakan oleh penulis surat yang batil
itu.

Sesungguhnya syafaat Nabi saw. juga diperuntukkan bagi
umatnya yang pernah melakukan dosa-dosa besar. Hal ini sudah
disebutkan dalam hadits-hadits sahih (dan tidak perlu
bersumberkan pada wasiat melalui mimpi; pent.) bahwa
Rasulullah bersabda:

"Orang yang paling berbahagia akan memperoleh
syafaatku pada hari kiamat ialah orang yang telah
mengikrarkan laa ilaaha illallah dengan perasaan
ikhlas dan lubuk hatinya." (HR Bukhari)

Kami mohon kepada Allah Azza wa Jalla semoga Ia berkenan
menjadikan umat Islam mengerti tentang agama mereka. Semoga
memberi petunjuk dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang
lurus, serta melindungi mereka agar tidak mempercayai
berbagai khurafat, khayalan, dan kebatilan.

-----------------------
Fatwa-fatwa Kontemporer
Dr. Yusuf Qardhawi
Gema Insani Press
Jln. Kalibata Utara II No. 84 Jakarta 12740
Telp. (021) 7984391-7984392-7988593
Fax. (021) 7984388
ISBN 979-561-276-X


SEBARKAN......

Duit Shoping -_^

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...